Alamat Kantor:

Zavira Regeny Blok A7
Batas Kota Pekanbaru - Kampar, Riau — Indonesia

Apa itu Bounce Rate dan 9 Cara menurunkan secara signifikan

Praktisi SEO harus tahu apa itu Bounce Rate dan bagaimana cara menurunkan bounce rate secara signifikan tanpa menggunakan tool tertentu.
bounce rate
@pexels

Mengenal apa itu Bounce Rate

SEO memang kaya dengan istilah-istilah aneh. Dan mungkin saja inilah yang membuat banyak menganggap SEO itu sulit.

Padahal istilah SEO ini dibuat untuk memudahkan kita memahaminya.

Baik, kita tidak akan beropini panjang lebar terkait dengan istilah ini. Kita akan langsung bahas dari pengertiannya.

Bounce Rate adalah perbandingan antara total trafik yang membuka halaman website dengan mereka yang buka tanpa melakukan apapun.

Bahkan kadang mereka belum berhasil membuka halaman website pun di hitung sebagai trafik yang masuk kategori bounce rate.

Bounce rate dihitung dalam persentase.

Misalnya, ada 1000 orang yang membuka halaman website. Tapi, hanya 200 orang yang berhasil membuka halaman secara sempurna dan kemudian aktivitas tertentu di halaman website tersebut, seperti klik link, scroll, download dan lainnya.

Maka persentase bounce ratenya adalah 800/1000 x 100% = 80%

Angka 800 didapat dari 1000-200 = 800, dimana angka 800 ini adalah angka orang yang meninggalkan halaman website tanpa aktifitas apapun.

Owh ya, bounce rate ini juga sering disebut dengan rasio pentalan.

Persentase Bounce Rate yang bagus

Banyak juga yang bertanya, sebenarnya berapa persen bounce rate yang bagus dan ideal untuk sebuah website.

Jawabannya tidak sulit, tapi juga tidak mudah, hehehe.

Sebenarnya persentase rasio pentalan ideal itu di pengaruhi oleh banyak hal, seperti kategori website, topik, tipe halaman, search intent dan lainnya.

ini artinya, bounce rate ideal untuk website toko online tentu saja berbeda dengan website blog publisher. Termasuk website jasa.

Tapi, menurut hasil analisa dan penelitian beberapa pakar. Bounce rate setiap website sesuai kategori dan tipe halamannya adalah :

  • 40-60% Content websites
  • 30-50% Lead generation sites
  • 70-98% Blogs
  • 20-40% Retail sites
  • 10-30% Service sites
  • 70-90% Landing pages

Sumber: Impactplus

Perlu diketahui, data dan statistik diatas bukanlah hasil akhir. Ia sangat dinamis dan terus berubah sesuai perubahan perilaku user dan teknologi.

Jadi, benar-benar tidak bisa menjadi patokan.

Yang harus jadi patokan kita adalah rasio pentalan website kita hari ini. Ia harus dijadikan sebagai benchmark dan kemudian terus meningkatkannya.

Misalnya, bounce rate website kita sekarang 85%, maka kita harus berupaya maksimal untuk meningkatkan menjadi 80%, 75% atau bahkan 40%.

Pertanyaannya, bagaimana cara menurunkan bounce rate website dari 85% menjadi 80%, 75% dan seterusnya?

Inilah yang kita akan bahas selanjutnya.

Trik dan Cara menurunkan bounce rate website

Kita sadar bahwa turunnya bounce rate salah satu tolok ukur peningkatan kinerja SEO website kita. Ia tidak saja berpeluang mendorong peningkatan ranking, tapi kadang juga berpengaruh pada konversi.

Nah, pada bahasan kali ini kita akan coba bahas bagaimana cara menurunkan bounce rate website ala Salman Agency.

Mari kita bahas sama-sama.

1. Gunakan Navigasi yang jelas

Ini adalah cara yang paling mudah dan sederhana dalam menurunkan rasio pentalan pada sebuah website. Cukup memasang menu yang jelas.

Ketika pengunjung butuh informasi tambahan dari konten yang kita sajikan, mereka tanpa usaha yang sulit bisa menemukan menu dan tombol yang bisa di klik.

Ada baiknya kita menempatkan layanan maupun menu produk utama pada menu utama dibagian atas website.

Dan pastikan setiap menu yang kita pasang bisa di klik. Jangan sampai ada link yang tidak bisa di klik sama sekali.

2. Tingkatkan Readability

Konten website yang dibuat dengan struktur yang baik, font yang sesuai tentu berbeda dengan konten yang dibuat seadanya.

Seperti baris paragraf yang lebih dari 5, kalimat panjang-panjang dan lainnya.

Untuk menurunkan rasio pentalan maka kita harus meningkatkan tingkat keterbacaan konten secara signifikan.

Mulai dengan menggunakan font yang sesuai, baris paragraf yang sedikit (tidak lebih dari 3 baris), hingga struktur konten yang pas (judul, subjudul, list dan lainnya).

Ketika readability konten kita bagus, maka pengunjung akan betah berlama-lama menikmati setiap kata yang kita sajikan.

3. Tingkatkan kecepatan Website

Tidak satupun dari kita yang suka dengan website yang lambat.

Dan biasanya, kita akan menutup website jika tidak bisa terbuka dalam hitungan 3-4 detik, terutama di perangkat mobile.

Oleh karenanya, jika ingin rasio pentalan website turun maka kita harus berusaha untuk meningkatkan kecepatan website. Baik di mobile maupun dekstop.

Sebenarnya ada banyak faktor yang membuat website kita jadi lambat, terutama pada perangkat mobile. Salah satunya adalah gambar yang digunakan.

Dan itulah mengapa kita harus mengoptimasi gambar dengan baik. Pada tulisan lain kami sudah mengulas cara optimasi gambar untuk meningkatkan kecepatan website. Saran kami, coba praktekan tips kami tersebut.

Hal lain yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kecepatan website adalah hosting yang digunakan. Gunakanlah hosting yang mumpuni.

Jika hosting saat ini kurang mumpuni, saran kami pindah hosting saja.

4. Optimalkan Internal Links

Cara lain menurunkan persentase pentalan di halaman website kita adalah dengan mengoptimalkan internal link dengan baik.

Proses optimasi internal link ini bisa dilihat dari sisi placement, anchor text serta kata-kata sebelum link tersebut kita cantumkan.

Buatlah internal link se-relevan mungkin.

Makanya kami sangat menghindari menggunakan link yang tulisannya “baca juga: judul halaman”. Karena ini tidak memberikan dorongan yang kuat.

Alangkah baiknya jika kita menyertakan link sebagai pelangkap informasi yang sudah kita sajikan pada kalimat atau paragraf sebelumnya.

Jika informasi itu penting, maka user akan klik internal link tersebut.

5. Optimalkan Konten

Kadang persentase pentalan menjadi besar disebabkan oleh konten yang kita sajikan. Bukan karena loading speed atau navigasi yang buruk.

Disinilah pentingnya bagi kita untuk selalu melakukan evaluasi terhadap konten secara rutin, apakah sudah relevan dengan keyword intent atau belum.

Jika belum, maka kita harus cari tahu bagaimana cara menyesuaikannya.

Banyak kami temukan halaman website yang menargetkan kata kunci “harga”, namun ketika dibuka halamannya tidak ada konten berupa “angka”.

Padahal harga tersebut sangat dekat dengan angka.

Jadi, jika persentase pentalan website anda tinggi. Cobalah untuk mengevaluasi konten website. Jangan-jangan ada yang salah.

6. Optimalkan Eksternal Link

Keberadaan eksternal link sebenarnya sangat penting bagi sebuah halaman website. Ia berguna untuk membangun kontek dan relevansi sebuah halaman.

Hanya saja jika tidak digunakan dengan tepat, keberadaan eksternal link bisa menjadi boomerang yang akan menyakiti SEO website anda.

Hal yang harus diperhatikan saat menggunakan eksternal link adalah jumlah dan penempatannya di halaman website.

Kami menyarankan agar anda tidak menempatkan eksternal link di 3- 4 paragraf pertama di halaman website. Karena hal tersebut justru akan mengarahkan pembaca untuk meninggalkan website anda.

Sebaiknya anda memasang eksternal link di paragraf 5 keatas. Dan pastikan juga eksternal link dibuka di jendala baru (New Window).

Untuk jumlah internal link sebaiknya tidak terlalu banyak. Kami sendiri hanya menyisipkan 1-5 eksternal link saja.

7. Pilih desain website yang tepat.

Desain website yang tepat menurut kami adalah desain yang mobile friendly dan juga ringat (tidak membebani server).

Untuk saat ini sebenarnya ini bukanlah sesuatu yang sulit.

Karena saat ini ada banyak sekali themes WordPress yang mobile friendly. Termasuk themes yang kami gunakan saat ini.

Dari sisi kecepatan, themes kami ini juga relatif cepat.

8. Hindari penggunaan Pop-up

Sebenarnya pop up cukup bagus dari satu sisi.

Hanya saja ini juga bisa berdampak buruk pada bounce rate website anda. Jika tidak digunakan dengan baik, pop up justru meningkatkan persentase pentalan.

Jadi, lebih baik kita menghindarinya saja.

Dari puluhan website yang kami kelola, tidak satupun yang menggunakan pop up. Karena kami menilai pop up lebih banyak buruknya dari pada baiknya.

9. Sertakan Call to Action

Nah, ini jarang sekali dilakukan oleh blogger.

Untuk mengurangi bounce rate sebaiknya kita menyertakan call to action pada setiap sesi konten sehingga mereka terdorong untuk membuka lebih dari 1 halaman.

Semakin bagus call to action kita, semakin turun persentase pentalannya.

Kesimpulan

Bounce Rate merupakan bagian penting dari user experience. Sedangkan user experience juga bagian penting dari sinyal ranking.

Jadi, kita tidak punya pilihan lain selain mengoptimalkannya.

Saran kami cobalah untuk mengoptimalkan beberapa poin yang sudah kami cantumkan diatas, selanjutnya rasakan impactnya.

Hidayat Salim
Hidayat Salim

Belajar Digital Marketing dari 2007 dan mulai menawarkan layanan Digital Marketing berbasis Search Engine tahun 2012.

Articles: 60