Alamat Kantor:

Zavira Regeny Blok A7
Batas Kota Pekanbaru - Kampar, Riau — Indonesia

5 Kesalahan Riset Keyword yang sering dilakukan praktisi SEO pemula

kesalahan riset keyword

Tidak kita pungkiri bahwa ternyata masih banyak praktisi SEO yang melakukan kesalahan dalam optimasi website, termasuk kesalahan riset keyword.

Padahal riset keyword adalah pondasi pada setiap proses SEO.

Jika pilar yang menopang proses SEO anda sudah salah, maka hampir dipastikan hasil yang akan anda dapatkan juga bakal salah (baca: mengecewakan).

Oleh karenanya, kita harus memastikan proses ini dilakukan dengan benar.

Jangan sampai kita melakukan kesalahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Hanya karena kita tidak tahu bahwa itu sebuah kesalahan.

Nah, agar anda tidak melakukan kesalahan yang sama. Pada kesempatan ini kita akan membahas potensi kesalahan dalam melakukan riset keyword.

Harapannya, nanti tidak ada lagi yang namanya kesalahan riset keyword.

Berikut ini adalah daftar kesalahan riset keyword yang umum terjadi, besar kemungkinan ada kesalahan lainnya.

1. Salah pilih keyword
2. Melewatkan Long Tail Keyword
3. Fanatik pada satu tool saja
4. Abai dengan search intent
5. Tidak melakukan analisa kompetisi

Agar makin jelas, kita akan bahas satu persatu.

Kesalahan dalam melakukan Riset Keyword

Karena riset kata kunci adalah pondasi dalam proses SEO, maka kita harus meminimalisir kesalahan. Jangan sampai kesalahan yang kita lakukan berdampak fatal pada hasil SEO kita nantinya.

Nah, pada kesempatan ini akan kita bahas apa saja kesalahan riset keyword yang umum dilkaukan oleh praktisi SEO pemula.

Mari kita bahas sama-sama.

1. Salah pilih Keyword

Kesalahan pertama adalah salah pilih keyword.

Kebanyakan praktisi SEO pemula hanya fokus pada volume pencarian bulanan yang tinggi. Tapi, sering abai dengan search intent.

Volume pencarian memang penting, apalagi kalau kita sudah menetapkan KPInya. Tapi volume pencarian ini tidak bisa berdiri sendiri.

Volume pencarian bulanan harus di selaraskan dengan search intent.

Kita harus memastikan keyword yang dipilih sudah sesuai dengan model bisnis yang sedang kita jalankan. Toko Online, Publisher atau yang lain. Termasuk lokasi.

Misalnya, jika anda menawarkan untuk daerah Malang misalnya, maka usahakan keyword yang anda target berbasis lokasi di Malang.

Seperti yang kami lakukan saat menargetkan Klien SEO Malang dengan mengoptimasi kata kunci terkait dengan malang, seperti Jasa SEO Malang, Konsultan Digital Malang dan lainnya.

2. Melewatkan Long Tail Keyword

Kesalahan ini sering terjadi karena praktisi tersebut terlalu terobsesi dengan volume pencarian yang tinggi, sementara long tail keyword volumenya kecil.

Akhirnya, banyak sekali long tail keyword yang dilewatkan.

Padahal, jika kita kumpulkan 10 hingga 20 keyword dengan volume kecil (misalnya: 50 pencarian), jika kita totalkan sudah mencapai 500-1000 pencarian.

Sangat lumayan untuk keyword persaingan rendah.

Lagipula, long tail keyword persaingannya rendah namun konversinya tinggi. Ini akan memiliki dampak signifikan pada bisnis kita.

Jadi, mulai sekarang jangan pernah buang long tail keyword.

Menargetkan long tail keyword juga akan meminimalisir penggunaan backlink, termasuk backlink PBN sekalipun.

Artinya, ini akan menghemat banyak sekali budget SEO anda.

3. Fanatik pada satu Tool saja

Faktanya, setiap tool riset keyword memberikan informasi yang berbeda-beda. Terutama terkait dengan volume pencarian.

oleh karenanya, jika kita hanya menggunakan satu tool saja. Maka kita akan kehilangan banyak informasi penting.

Mungkin salah satu tool riset keyword menampilkan volume pencarian yang kecil, tapi pada tool yang lain menampilkan volume yang besar.

Ini terjadi karena mereka memiliki sumber data yang berbeda.

Sehingga kami sangat menyarankan untuk menggunakan tool riset keyword yang berbeda agar kita bisa membandingkan satu sama lainnya.

Kita boleh saja punya tool favorit, tapi jangan terlalu fanatik.

4. Abai dengan Search Intent

Volume pencarian memang penting, tapi yang tidak kalah penting adalah search intent. Karena ini erat kaitanya dengan ranking dan konversi.

Sebelum mulai membuat konten website, sebaiknya kita benar-benar memahami apa intent dari keyword yang akan kita target.

Karena sesungguhnya, motivasi user berbed-beda saat mengetikan keyword.

Beberapa user butuh informasi harga, beberapa lain hanya ingin membuka website tertentu. Tapi, beberapa yang lain ingin melakukan transaksi.

Karena kebutuhan user beda, maka konten yang kita sajikan juga berbeda.

Masalahnya, banyak praktisi SEO pemula yang mengabaikan ini. Yang mereka tahu, buat artikel panjang dengan struktur seperti skripsi.

Padahal tidak selalu begitu.

Agar anda tidak melakukan kesalahan yang sama, maka kita harus memastikan menargetkan keyword dengan intent yang sesuai.

5. Tidak melakukan analisa kompetisi

Proses riset keyword yang kita lakukan akan dilanjutkan dengan pemilihan keyword yang kita optimasi untuk masuk halaman pertama Google.

Tapi, sebelum memilih satu, dua atau lebih keyword. Kita harus memastikan persaingannya layak untuk kita perjuangkan.

Jikalau persaingannya akan menghabiskan banyak sumber daya. Apalagi tidak sebanding dengan volumenya. Sebaiknya tinggalkan saja.

Tahapan ini penting kita lakukan agar tidak membuang sumber daya secara sia-sia.

Masalahnya, banyak praktisi SEO pemula yang melakukan kesalahan ini. Akhirnya, waktu, tenaga dan uang mereka terbuang sia-sia belaka.

Hidayat Salim
Hidayat Salim

Belajar Digital Marketing dari 2007 dan mulai menawarkan layanan Digital Marketing berbasis Search Engine tahun 2012.

Articles: 60